Diantara manfaat paling penting dari minyak zaitun adalah mengurangi kadar total kolesterol, mengurangi kadar kolesterol jahat LDL (low density lipoprotein) , dan meningkatkan kadar kolesterok baik atau HDL(high density lipoprotein). Faktor rendahnya HDL dan tingginya LDL, serta total kadar kolesterol di atas batas normal inilah yang memicu penyakit Jantung Koroner.
Dalam buku Heart Owner Handbook, yang diterbitkan oleh Texas Institute of Cardiology, ada cuplikan kalimat tentang minyak zaitun dan jantung sebagai berikut :
Masyarakat yang mengkonsumsi lemak tak jenuh khususnya minyak zaitun dalam makanan mereka sebagai sumber lemak, akan jarang terkena penyakit jantung koroner. Minya zaitun telah digunakan penduduk Yunani, Italia dan Spanyol. Merekapun paling jarang terkena penyakit jantung koroner dan kanker payudara.
Sementara itu Dr. Travesan dari Universitas New York telah mencatat beberapa manfaat dari minyak zaitun dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam majalah Gama, Amerika tahun 1990, ia menyebutkan :
"Hasil kajian modern telah menemukan banyak efek positif minyak zaitun terhadap penyakit jantung koroner. Meskipun kajian tersebut memfokuskan diri pada lemak darah (lipid), tetapi sejumlah kajian ilmiah menunjukkan bahwa, minyak zaitun juga sangat berguna bagi penderita penyakit diabetes, dan penderita penyakit darah tinggi."
Kajian yang dipublikasikan dalam majalah tersebut juga menunjukkan bahwa, tingkat tekanan darah, gula darah, dan kolesterol menjadi normal pada orang-orang yang banyak mengkonsumsi minyak zaitun. Hal tersebut dilakukan pada lebih dari 100.000 orang.
Mencegah lebih baik dari pada mengobati, Cegahlah penyakit jantung, kanker, tekanan darah tinggi, liver, diabetes den
gan mengkonsumsi minyak zaitun dan habbatussauda.
Testimoni Sembuh dari Penyakit Jantung
Testimoni 1 :
Selama bertahun-tahun Tauhid (bukan nama sebenarnya) mengidap gangguan jantung. Kadar kolesterol jahat (LDL, low density lipoprotein) dalam darahnya mencapai 180—200 mg/dl, jauh melampaui ambang 100 mg/dl. Sebaliknya, kadar kolesterol baik (HDL, high density lipoprotein) cuma 35—38 mg/dl, kurang dari ambang 40 mg/dl. Akibatnya, pada 2005 ia mesti 3 kali menjalani operasi pemasangan cincin. Total jenderal Rp400-juta melayang dari koceknya.
Permulaan 2008, adik Tauhid menceritakan khasiat minyak zaitun untuk kesehatan. Tak menunggu lama, Tauhid pun segera mengkonsumsi. Ia mengkonsumsi 1 sendok makan pada pagi, siang, dan malam. Setahun berselang, kadar HDL darah naik sampai 52 mg/dl, sementara LDL menjadi 58 mg/dl. Keluhan sakit jantung pun lenyap.
Pengalaman Tauhid sejalan riset Eurolive Study Group. Penelitian itu melibatkan 200 pria sehat berusia 20—60 tahun. Mereka mengkonsumsi 1 sendok makan minyak zaitun setiap hari selama seminggu. Hasilnya, jumlah HDL dalam darah mereka meningkat. Menurut Prof Elin Yulinah Sukandar dari Sekolah Farmasi ITB Bandung, minyak zaitun mengandung zat omega-3 yang menghambat pengendapan LDL di pembuluh darah. Maklum, kolesterol jahat itu mampu mengoksidasi dinding pembuluh darah sehingga menjadi kaku dan kehilangan elasitisitas. Khasiat itu menjadikan banyak orang mencari bibit minyak zaitun. Seorang pemilik nurseri di Jakarta pun ketiban hoki lantaran bibit zaitun koleksinya sontak laris manis bak kacang goreng.***
Sumber : trubus-online.co.id
Testimoni 2 :
Vonis jantung koroner tidak saja membuat Syariman Kanis bangkrut, tapi juga bertubuh kurus kering. Rupiah senilai rumah dan tanah serta pinjaman uang dari kanan-kiri habis untuk membiayai 3 kali operasi pemasangan stein. Tubuh tinggal tulang berbalut kulit lantaran ia enggan menyantap segala makanan.
Deritanya bermula pada 2005. Ketika itu Syariman kerap mengeluh sakit di dada bagian kiri. ‘Tapi saya pikir itu karena masuk angin,’ tuturnya. Harap mafhum pekerjaan sebagai kontraktor membuat Syariman sering berada di lapangan hingga seharian. Untuk mengatasinya ia cukup meminum obat masuk angin yang biasa dibelinya di warung.
Aktivitas pria asal Semarang, Jawa Tengah, itu mulai terganggu kala keluhan ngilu di wajah kerap muncul. Setiap kali ia membuka mulut, wajah terasa sakit. Syariman pun berkonsultasi pada dokter. Hasil pemeriksaan sungguh mengejutkan: Syariman divonis menderita
jantung koroner.
Pasang cincin
Penyakit jantung koroner terjadi karena terjadi penyumbatan pada pembuluh darah jantung. Penyumbatan menyebabkan pasokan darah ke jantung tersendat. Pada kasus Syariman 80% pembuluh darah ke jantung tersumbat. Menurut dr Henry Pakpahan, dokter spesialis penyakit jantung di RS Omni Pulomas, Jakarta Timur, penyumbatan pembuluh darah itu akibat penumpukan kolesterol. Gejalanya memang terkesan seperti masuk angin dan kesemutan. ‘Saat jantung membutuhkan lebih banyak darah, sistem saraf akan mengirim sinyal ke beberapa titik saraf di tubuh. Sinyal inilah yang menyebabkan timbulnya sensasi seperti kesemutan dan kram,’ tuturnya.
Kadar low density lipoprotein (LDL) – kolesterol jahat – dalam tubuh Syariman kerap mencapai angka 180 – 200 mg/dl. Normal, kurang dari 100 mg/dl. Sementara kadar kolesterol baik hanya 35 – 38 mg/dl. Mestinya 40 – 60 mg/dl. Tingginya kadar LDL – dan HDL rendah – memicu serangan jantung koroner.
Konsumsi makanan tinggi lemak seperti pada makanan cepat saji, menjadi pemicu penumpukan kolesterol jahat. Itulah santapan Syariman sehari-hari. Dokter menyarankan untuk operasi bypass. Dengan operasi itu pembuluh darah aorta disambung ke pembuluh darah koroner yang tidak tersumbat. Dengan begitu terbentuk aliran pembuluh darah baru sehingga pasokan darah ke jantung lancar. Untuk itu Syariman mesti menyiapkan biaya Rp-100 juta. Operasi urung karena kondisi tubuh lemah. Tekanan darahnya meningkat dan pernapasan tidak stabil.
Pria yang kini bermukim di Bandung, Jawa Barat, itu memilih alternatif lain: pemasangan stein. Itu tindakan pemasangan cincin ke pembuluh darah dekat jantung untuk membuka sumbatan lemak. Cara ini dipilih karena tidak mempengaruhi kinerja tekanan darah dan pernapasan.
Jual rumah
Sebanyak 9 stein dipasang melalui 3 operasi di Jakarta. Sekali pemasangan stein Syariman merogoh koceknya hingga Rp-34 juta. Itu belum termasuk biaya operasi dan obat–obatan. Selama 2005 total ia telah menghabiskan biaya minimal Rp-400 juta. Untuk menutupi itu rumah dan tanah ia jual. Sejumlah rupiah pun dipinjam dari kiri-kanan.
Tindakan operasi dibarengi dengan berpantang makanan dan asupan obat. Ia menghindari semua makanan berminyak dan berlemak. Menunya terutama sayuran dan buah-buahan. Kadar LDL dan trigliserida ditekan dengan konsumsi obat. Toh, kesembuhan masih jauh dari harapan. Hasil pemeriksaan pascaoperasi pertama kerusakan pada pembuluh darah kian parah. Dari 100% pembuluh darah, tinggal 0,5% yang bekerja. Ia pun makin takut mengkonsumsi semua makanan.
Dr Henry Pakpahan menuturkan pascaoperasi sejatinya pengidap jantung koroner tidak perlu berpantang. ‘Tetap boleh mengkonsumsi berbagai makanan dengan memperhatikan 3J yaitu jumlah, jenis, dan jadwal konsumsi makanan,’ tutur dokter spesialis jantung alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu. Contohnya sate kambing, kepiting, dan cumi -cumi jangan dikonsumsi dalam waktu bersamaan. Misal 1 minggu. ‘Ketiga jenis makanan itu mengandung lemak jenuh tinggi yang dapat memicu kenaikan tekanan darah,’ kata Henry. Oleh karena itu konsumsinya harus dijadwal, misal setiap 3 hari atau seminggu sekali.
Stres karena penyakit dan trauma makan membuat bobot badan Syariman melorot dari 58 kg menjadi 48 kg. Penampilannya mengibakan. Tulang-tulang dada menonjol berbungkus kulit. ‘Jika sedang stres, pembuluh darah di kepala jadi membesar dan menonjol,’ kenang Syariman.
Minyak zaitun
Namun, ia pantang menyerah mencari kesembuhan. Dari berbagai literatur diketahui minyak zaitun baik untuk kesehatan, jantung. Pada 2008, ia mulai mencoba mengkonsumsi minyak zaitun. Mula-mula hanya 1 sendok teh per 2 minggu, lalu dosis dinaikkan menjadi 2 sendok makan per minggu. Itu tetap dibarengi dengan konsumsi 8 – 10 jenis obat dokter.
Tiga bulan berjalan, asupan si emas cair ditambah menjadi 2 sendok makan per hari. Obat dokter hanya 3 jenis. Pada 2009 dosis minyak zaitun ditambah lagi 6 sendok sehari, masing-masing 2 sendok makan sebelum sarapan, makan siang, dan malam. Saat pengecekan darah, hasilnya menunjukkan nilai HDL naik menjadi 58 mg/dl. Sementara LDL turun menjadi 58 mg/dl. Nilai trigliserida yang semula 300 mg/dl kini hanya 49 mg/dl. Singkat kata kondisinya normal.
Menurut Prof Elin Yulinah Sukandar, minyak zaitun mengandung fitosterol yang berperan mengusir kolesterol jahat dalam darah. Selain itu minyak zaitun juga mengandung omega 3 yang mencegah oksidasi LDL agar tidak mengendap di pembuluh darah. Endapan LDL penyebab berbagai penyakit seperti jantung koroner, darah tinggi, dan stroke.
Bagi Syariman minyak zaitun telah mengembalikan kesehatannya seperti dulu lagi. Ia pun kembali bebas beraktivitas seperti rutin berolahraga sepeda atau jalan kaki 2 kali seminggu. Hingga kini ia tetap mengkonsumsi olive oil/ minyak zaitun dengan takaran 6 sendok makan per hari. Karena emas cair, jantungnya kembali sehat. (Endah Kurnia Wirawati/Peliput: Rachmansyah Dermawan)
Sumber : trubus-online.co.id